Sunday 10 February 2019

NUTRIENT UPTAKE



     Unsur hara merupakan nutrisi yang diperlukan tanaman untuk dapat tumbuh dengan pertumbuhan yang baik, unsur hara memberikan apa yang dibutuhkan oleh tanaman untuk memenuhu kapasitasnya dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Menurut Sri Nuryani, dkk(2010) Penambahan unsur hara untuk memenuhi kebutuhan tanaman mampu meningkatkan produktivitas tanaman tersebut. Maka sangat diharapkan untuk dapat mengetahui kebutuhan Nutrisi untuk tanaman dan serapan pada tanaman tersebut. Manfaat dari angka serapan hara antara lain untuk mengetahui efisiensi pemupukan, mengetahui kebutuhan hara dalam tubuh tanaman, mengetahui pengangkutan hara dalam tanaman, mengetahui neraca hara di suatu lahan dan pertimbangan dalam membuat rekomendasi pemupukan. Adapun rumus untuk menghitung serapan hara adalah kadar hara (%) x bobot kering (g) (Johns, 2004).



     Unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak semua dapat Mobile ke jaringan tanaman, hal ini juga dipengaruhi oleh dinamika unsur hara dalam tanaman yang sewaktu waktu berkurang karena adanya pencucian maupun penguapan. Menurut Barber (1984), definisi efisiensi serapan hara merupakan nisbah antara hara yang dapat diserap tanaman dengan total hara yang tersedia. Artinya semakin banyak hara yang dapat diserap dari total hara tersebut, maka nilai efisiensi serapan hara semakin tinggi. Turner dan Hummel (1992) menyatakan nilai efisiensi serapan hara secara umum untuk N = 40-60%, P = 15-20%, dan K = 40-60%. Hara yang tidak dapat diserap oleh tanaman dapat disebabkan  hilang karena larut dalam infiltrasi, menguap, terbawa air limpasan dan erosi, terjebak di area yang tidak terjangkau oleh tanaman, diambil oleh mikrobia atau mengendap di dalam tanah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan antara lain dengan memberikan pupuk secara tepat (dosis, bentuk, waktu, cara). Selain efisiensi serapan, terdapat juga efisiensi penggunaan hara. Efisiensi penggunaan hara merupakan konsep yang secara umum mendiskripsikan seberapa baik tanaman menggunakan hara yang ada di dalam tanah untuk menghasilkan produksi (Stewart, 2007) atau dengan bahasa sederhana efisiensi penggunaan hara merupakan nisbah antara hasil biomasa yang dihasilkan per satuan hara dalam tanaman (Turner dan Hummel, 1992). Mosier et al. (2004) menggunakan 4 indikator agronomi untuk menggambarkan efisiensi penggunaan hara tanaman, yaitu: Partial Factor Productivity (PFP) yang didapatkan dengan cara membagi produksi (kg) dengan jumlah unsur hara yang diberikan (kg); Agronomic Efficiency (AE) yang didapatkan dengan cara membagi peningkatan produksi (kg) dengan jumlah unsur hara yang diberikan (kg); Apparent Recovery Efficiency RE) yang didapatkan dengan cara membagi serapan unsur hara (kg) dengan jumlah unsur hara yang diberikan (kg); Physiological Efficiency (PE) yang didapat dengan cara membagi peningkatan produksi (kg) dengan serapan unsur hara tanaman (kg). Indikator-indikator tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan penghitungan efisiensi penggunaan hara. Dalam penelitian ini, penghitungan efisiensi penggunaan hara menggunakan Partial Factor Productivity (PFP), yakni dengan cara membagi produksi (kg) dengan jumlah unsur hara yang diberikan (kg).


     Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun (Harjadi, 1996). 



0 comments:

Post a Comment