This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday 11 February 2019

Geomorfology Soil

   

     Kebanyakan Sifat Geomorfology sangat mencerminkan sistem kompleks hubungan timbal balik antara variabel seperti iklim, geologi, tanah, vegetasi dan morfologi.Banyak bentuk Permukaan juga menunjukkan efek evolusi yang terjadi. periode waktu Ini characterisation dari geomorphology oleh schumm ( 1985 ) membantu untuk menjelaskan mengapa sudah sangat sulit untuk menghasilkan akurat sintesis lanskap. evo- lution Ini menjadi terutama jadi ketika pada satu waktu akan mengikis, bentang alam , stabil penyembuhan dan berpotensi tidak stabil. 
     Telah terjadi tumbuh realisasi evolusi Landform dan perubahan bertahap, melibatkan tanah dan lereng , terus menerus penyesuaian seksualitas tidak tepat karena beberapa alasan.Peningkatan informasi rinci tentang masa lalu perubahan iklim, tingkat Fluktuasi Laut, tingkat gerak ke atas dan gerakan Benua menunjukkan bahwa kondisi sudah sangat bervariasi di atas sekitar 1.5 juta tahun dari periode, kuarter apalagi kalau yang bahkan 65 juta tahun dari periode tersier yang terlibat.


Sunday 10 February 2019

NUTRIENT UPTAKE



     Unsur hara merupakan nutrisi yang diperlukan tanaman untuk dapat tumbuh dengan pertumbuhan yang baik, unsur hara memberikan apa yang dibutuhkan oleh tanaman untuk memenuhu kapasitasnya dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Menurut Sri Nuryani, dkk(2010) Penambahan unsur hara untuk memenuhi kebutuhan tanaman mampu meningkatkan produktivitas tanaman tersebut. Maka sangat diharapkan untuk dapat mengetahui kebutuhan Nutrisi untuk tanaman dan serapan pada tanaman tersebut. Manfaat dari angka serapan hara antara lain untuk mengetahui efisiensi pemupukan, mengetahui kebutuhan hara dalam tubuh tanaman, mengetahui pengangkutan hara dalam tanaman, mengetahui neraca hara di suatu lahan dan pertimbangan dalam membuat rekomendasi pemupukan. Adapun rumus untuk menghitung serapan hara adalah kadar hara (%) x bobot kering (g) (Johns, 2004).



     Unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak semua dapat Mobile ke jaringan tanaman, hal ini juga dipengaruhi oleh dinamika unsur hara dalam tanaman yang sewaktu waktu berkurang karena adanya pencucian maupun penguapan. Menurut Barber (1984), definisi efisiensi serapan hara merupakan nisbah antara hara yang dapat diserap tanaman dengan total hara yang tersedia. Artinya semakin banyak hara yang dapat diserap dari total hara tersebut, maka nilai efisiensi serapan hara semakin tinggi. Turner dan Hummel (1992) menyatakan nilai efisiensi serapan hara secara umum untuk N = 40-60%, P = 15-20%, dan K = 40-60%. Hara yang tidak dapat diserap oleh tanaman dapat disebabkan  hilang karena larut dalam infiltrasi, menguap, terbawa air limpasan dan erosi, terjebak di area yang tidak terjangkau oleh tanaman, diambil oleh mikrobia atau mengendap di dalam tanah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan antara lain dengan memberikan pupuk secara tepat (dosis, bentuk, waktu, cara). Selain efisiensi serapan, terdapat juga efisiensi penggunaan hara. Efisiensi penggunaan hara merupakan konsep yang secara umum mendiskripsikan seberapa baik tanaman menggunakan hara yang ada di dalam tanah untuk menghasilkan produksi (Stewart, 2007) atau dengan bahasa sederhana efisiensi penggunaan hara merupakan nisbah antara hasil biomasa yang dihasilkan per satuan hara dalam tanaman (Turner dan Hummel, 1992). Mosier et al. (2004) menggunakan 4 indikator agronomi untuk menggambarkan efisiensi penggunaan hara tanaman, yaitu: Partial Factor Productivity (PFP) yang didapatkan dengan cara membagi produksi (kg) dengan jumlah unsur hara yang diberikan (kg); Agronomic Efficiency (AE) yang didapatkan dengan cara membagi peningkatan produksi (kg) dengan jumlah unsur hara yang diberikan (kg); Apparent Recovery Efficiency RE) yang didapatkan dengan cara membagi serapan unsur hara (kg) dengan jumlah unsur hara yang diberikan (kg); Physiological Efficiency (PE) yang didapat dengan cara membagi peningkatan produksi (kg) dengan serapan unsur hara tanaman (kg). Indikator-indikator tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan penghitungan efisiensi penggunaan hara. Dalam penelitian ini, penghitungan efisiensi penggunaan hara menggunakan Partial Factor Productivity (PFP), yakni dengan cara membagi produksi (kg) dengan jumlah unsur hara yang diberikan (kg).


     Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun (Harjadi, 1996). 



Friday 8 February 2019

Plant Nutrition



Tanaman membutukan unsur kimia tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur kimia tersebut secara terusmenerus menjalani suatu siklus yang melibatkan tanaman dengan lingkungannya. Nutrisi tanaman adalah inti dari pertanian modern dengan kenyataan produktivitas tanaman yang sangat tergantung pada penyediaan unsur hara pada tanaman melalui pemupukan. Peningkatan hasil terjadi sebanding dengan tingkat pemupukan pada kebanyakan tanaman yang diusahakan (Loomis & Connor, 1992). Karena itu, kebutuhan global unsur hara primer yang digunakan untuk pupuk N, P dan K terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat dengan waktu.  Pada tahun 1960-an, kebutuhan hanya sekitar 30 juta ton yang kemudian meningkat menjadi 143 juta ton pada tahun 1990-an. Ini berhubungan sebagian dengan revolusi hijau (green revolution) yang dicirikan oleh penggunaan varietas unggul dengan kebutuhan unsur hara yang tinggi. Setelah itu, konsumsi per dekade relatif konstan dengan pnggunaan pupuk yang lebih bijaksana yang berhubungan sebagian dengan peningkatan harga pupuk dan kesadaran akan kelestarian lingkungan. Tetapi pada beberapa tahun belakangan ini, konsumsi tahunan kembali meningkat dan mencapai 170 juta ton  ( Taiz & Zeiger ,2010 ).
     Berdasarkan jenisnya, nutrisi tanaman dibedakan menjadi dua yaitu mikronutrien dan makronutrien. Nutrisi Makronutrient misalnya adalah C, H, O, N, P, S, Ca, Mg, Na dan Si dan nutrisi micronutrient adalah Fe, Mn, Zn, Mo, B, dan CI. Mikronutrient dan makronutrient diperoleh akar tumbuhan melalui tanah. Agar tanah dapat mengambil nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, maka tanah harus lembap, ph tanah harus berada dalam rentang dimana nutrient dapat dilepaskan dari molekul dan lain sebagainya

     Sesuatu unsur kimia yang dapat digolongkan menjadi unsur hara tidak hanya atas dasar keberadaanya dalam tubuh tanaman, tapi harus memenuhi tiga kriteria yang diusulkan oleh Arnon & Stout (1939) yaitu : Tanaman tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan ketiadaan unsur tersebut (A given plant must be unable to complete its lifecycle in the absence of the element),  Fungsi dari unsur tersebut tidak dapat diganti oleh unsur lain (The function of the element must not be replaceable by another element), Unsur tersebut terlibat langsung dalam metabolisme tanaman – misalnya sebagai komponen bahan penyusun tanaman penting seperti enzim – atau unsur tersebut dibutuhkan untuk tahap metabolisme khusus seperti reaksi enzim (The element must be directly involved in plant metabolism - for example, as a component of an essential plant constituent such as an enzyme - or it must be required for a distinct metabolic step such as an enzyme reaction). Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1). Unsur hara makro (macronutrients) yang relatif lebih banyak dibutuhkan tanaman, dan 2). Unsur hara mikro (micronutrients) yang relatif sedikit dibutuhkan tanaman (Tabel 1.1)
Table 1.1 Klasifikasi unsur hara tanaman berdasarkan kuantitas yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
Esensialitas Unsur hara dan Jenis Unsur hara
     Tanaman memiliki kebutuhan akan Unsur hara, berdasarkan kebutuhan akan tanaman Unsur hara dibag menjadi 2 bagian yaitu : 1. Unsur hara Esensial ( unsur hara yang sangat dibutuhkan Oleh pertumbuhan tanaman ), 2. Unsur hara non-esensial : Unsur hara yang tidak terlalu dibutuhkan tanaman atau hanya dibutuhkan oleh tanaman tertentu saja.
     Berdasarkan jumlah kebutuhannya terhadap tanaman, unsur hara esensial dapat dibagi kedalam dua jenis, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan unsur hara mikro, yang menurut kesepakatan para ahli jumlahnya terdiri atas 16 unsur, terdiri atas 9 unsur hara makro dan 7 unsur hara mikro. Unsur hara makro dan mikro pada tanah berada dalam bentuk yang bervariasi, namun tidak semuanya berada dalam bentuk yang dapat diserap oleh tanaman. Berikut akan disajikan gambar yang memperlihatkan pembagian unsur makro dan mikro beserta bentuk-bentuk ion dan molekulnya yang dapat diserap oleh tanaman :

Gambar. 1 . Unsur hara Esensial
     Unsur hara dapat juga dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan fungsi biokomia (Tabel 1.2).  Unsur hara dalam larutan (tanah) yang diabsorbsi tanaman umumnya berada dalam bentuk ion (kation & anion) (Tabel 1.2).
Tabel 1.2 . Bnetuk kimia unsur hara dalam larutan yang diserap tanaman