Friday 28 December 2018

MIKROBIOLOGY

Knowing about Microbiology
By : Richard P.Panjaitan

     Mikrobiologi adalah telaah mengenai mikroorganisme yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok : bakteri,protozoa, virus, serta algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini ( juga dinamakan mikrobe atau protista ): di mana adanya ,ciri-cirinya ,keberadaan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainya, pengendaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita . Mikroorganisme sangat erat kaitanya dengan kehidupan kita, beberapa diantaranya bermanfaat dan yang lain merugikan.
     Ditemukannya suatu organisme yang tidak tampak dengan mata bugil itu membangunkan minat terhadap perdebatan hebat pada masa itu mengenai asal-muasal kehidupan. Darimanakah datangnya jasad-jasad renik seperti ini ?. Ada yang menduga bahwa jasad renik itu muncul sebagai akibat dekomposisi jaringan tumbuhan atau hewan yang mati. Dengan kata lain, mereka mengira bahwa organisme hidup berasal dari bahan mati yang mengalami penghancuran . Konsepsi ini, yaitu bahwa kehidupan berasal dari bahan mati, dikenal sebagai generasi spontan atau abiogenesis ( abio, “ tidak hidup”; genesis “ asal ” ). Pemikiran mengenai generasi spontan sekurang-kurangnya telah dicetuskan oleh bangsa Yunani Kuno yang meyakini bahwa daging yang membusuk menghasilkan belatung dan bahwa lalat serta katak muncuk begitu saja dari lumpur pada keadaan keadaan iklim tertentu. Banyak orang pada saat itu tidak sepakat dengan konsep abiogenesisi, tapi tidak sedikitpula yang mendukung berlakunya generasi spontan bagi cacing, serangga dan bahkan binatang, Seperti tikus dan katak.
    Pada tahun 1749, John Needham ( 1713 – 1781 ) melakukan percobaan dengan daging yang dimasak dan mengamati bahwa terdapat mikroorganisme pada awal percobaan dan berkesimpulan bahwa jasad-jasad tersebut berasal dari daging.

Gambar1. Perkiraan proses yang terjadi seperti ini.


Dengan ditemukannya temuan ini membuat keyakinan akan adanya generasi spontan / Abiogenesis oleh John Nedham.
Gambar 2. John Nedham ( 1713 – 1731 ). Father Teory of Spontan generation







     Pada tahun 1749 pada saat yang sama saat John Nedham melakukan penelitian, seorang peneliti bernama Lazaro  Spalanzani ( 1729 – 1799 ), dalam usahanya untuk membuktikan bahwa konsepsi abiogenesis itu tidak benar, dengan dia mendidihkan kaldu daging, yaitu suatu larutan nutrient dalam labu selama satu jam lalu wadah itu ditutupnya rapat-rapat. Maka tidak ada jasad renik dalam labu tersebut. Tetapi hasil percobaanya ini, yang dikuatkan dalam rangkaian percobaan ulangan, tidak dapat meyakinkan Nedham bahwa mikroba tidaklah muncul karena generasi spontan. Nedham bersikeras bahwa diperlukan udara untuk generasi spontan mikroba dan bahwa karena udara itu dikeluarkan dari labu selagi percobaan Spallazani, maka tak ada mikrobe yang muncul.
Gambar 3. Lazaro Spallazani ( 1729 – 1799 )








     Hingga pada akhirnya Penelitian ini menarik perhatian para ilmuan lain; seperti Frans Schulze ( 1815 – 1873 ) dan Theodor Schwann ( 1810 – 1882 ) mencoba meyakinkan bahwa konsep abiogenesis itu adalah salah. Namun salah seorang penyokong generasi spontan selama masa Pasteour adalah Felix- Archimede Pouchet seorang Naturalis Prancis. Dalam tahun 1859 ia menerbitkan laporan panjang lebar, untuk “membuktikan” kejadiannya. Karena merasa jengkel akan data Pounchet , maka pasteour melakukan percobaan untuk mengakhiri pertikaan itu untuk sela lamanya.
Ia mempersiapkan Nutrient dalam labu yang dilengkapi dengan lubang panjang dan sempit berbentuk seperti “leher angsa”. Kemudia dia memanaskan Nutrient itu dan udara tanpa perlakuan dan tanpa disaring  - dibiarkanya lewat keluar masuk . Tak ada mikrobe dalam larutan itu. Alasan untuk ini ialah bahwa partikel partikel debu yang mengandung mikrobe tidak mencapai larutan nutrient – mereka itu mengendap dalam bagian tabung leher angsa yang berbentuk U dan aliran udara demikian berkurangnya sehingga partikel partikel tadi tidak terbawa kedalam labu.
Gambar 4. Louis Pasteour ( 1822 – 1895 )

     Pasteur melaporkan dengan tulisan yang elok hasil percobaannya ini di Universitas Sorbonne di Paris pada tanggal 7 April 1864. Labu-labunya tidak menunjukan adanya tanda-tanda kehidupan dan ia pun berkata :

“ Karena aku telah melindunginya dari mereka. Dan aku masih terus menjaganya agar terhindar dari mereka, yaitu benda yang ada diluar kekuasaan manusia untuk menciptakanya ; aku telah melindungi mereka dari nutfah yang melayang-layang di udara, aku telah menghindari mereka dari kehidupan”
     Didalam kegembiraanya , Pasteour melontarkan beberapa pernyataanya yang amat mengena terhadap mereka yang tidak sependapat dengannya :
Tidak ada suatu keadaan apapun sebagaimana dikenal pada masa kini yang dapat mengiakan bahwa makhluk makhluk mikroskopis itu menjelma di dunia ini tanpa nutfah, tanpa induk seperti dirinya sendiri. Mereka yang menganut hal tersebut telah menjadi korban ilusi, percobaan-percobaan yang kurang cermat, dikaburkan oleh kesalahan-kesalahn yang mereka tidak sanggup melihatnya dan tidak tahu bagaimana cara menghindarinya.
     Dengan diterimanya konsepsi biogenesis ini maka terbukalah jalan untuk karya-karya Pasteur berikutnya. Kini ia dapat meneruskan penelitiannya tentang fermentasi dan selanjutnya mengenai mikroorganisme-mikroorganisme yang menjadi penyebab penyakit.

Refferens :
Pincham,J.R. : Microbial and Molecular Genetics, 2d ed., Hodder & Stoughton, London and Toronto, 1976
Michael Pelczar, and Chan E.S. Element of Mikrobiology. McGraw-Hill Book Company.London

0 comments:

Post a Comment